Perlombaan senjata nuklir antara pihak Amerika Serikat dengan Uni Soviet telah menimbulkan ketegangan yang luar biasa di kalangan masyarakat dunia. Masyarakat dunia diliputi oleh kekhawatiran akan meletusnya perang nuklir yang dahsyat. Suatu isu sensitif yang menyangkut kedua pihak atau berbagai isu global bisa saja menyeret mereka ke kancah perang terbuka.
Jenis-jenis senjata nuklir bisa menjangkau antar negara dan antar benua. Bahaya yang akan ditimbulkannya bila terjadi perang, sangat dahsyat dan bisa membahayakan kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia. Sebagai contoh, ketika reaktor nuklir Chernobyl meledak pada tanggal 26 April 1986, bencana itu telah mengakibatkan ratusan orang terkontaminasi zat radio aktif, puluhan orang meninggal dan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.
Selama berlangsungnya perlombaan senjata nuklir, kedua blok telah membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir diberbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Sementara itu, PBB merasa perlu untuk mengurangi meningkatnya perlombaan senjata nuklir pada kedua belah pihak. PBB kemudian membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari jalan dan cara untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud-maksud damai, serta mencegah penggunaan untuk tujuan-tujuan perang.
Pada akhir Desember 1946, komisi itu menyetujui usul Amerika Serikat untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan-pengaturan yang ketat dengan maksud mencegah produksi senjata-senjata atom yang dilakukan secara diam-diam. Akan tetapi, Uni Soviet keberatan dan mengemukakan usul pengurangan persenjataan secara menyeluruh. Namun, Amerika Serikat tidak menerima usul yang dilontarkan oleh Uni Soviet. Oleh karena itu, Uni Soviet memveto usul Amerika Serikat pada Sidang Dewan Keamanan (1947).
Peristiwa uji coba peledakan bom atom ini menimbulkan reaksi dan rasa khawatir pihak Amerika Serikat. Amerika Serikat tidak menduga akan secepat itu Uni Soviet mengejar ketertinggalannya. Pada tahun 1950, Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, memerintahkan pengadaan program darurat bagi penelitian bom hidrogen. Penelitian itu berhasil dan pengujiannya dilakukan pada bulan Nopember 1952. Namun, sembilan bulan kemudian Uni Soviet juga sudah mampu membuat bom hidrogen sendiri.
•Tujuan
1.Untuk menjaga keamanan Negara
2.Untuk menjadi yang terkuat
•Manfaat
1.Hasil pengembangan dimanfaatkan oleh Negara-negara berkembang untuk mempelajari dan meningkatkan potensi Negaranya.
2. Kemajuan teknologi dan pertahanan yang membuat kehidupan menjadi lebih sejahtera
•Dampak
1.Menimbulkan keresahan masyarakat didunia apabila timbul perang yang sangat dahsyat yang dapat menghancurkan dunia
2.Merusak alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar